SEKALI PERISTIWA DI BANTEN SELATAN
“Pramoedya Ananta Toer”
Novel
Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya
Pramodya Ananta Toer menjadi sebuah bukti dari sejarah yang terjadi disekitar
daerah Banten selatan tempo dulu berdasarkan hasil kunjungannya pada akhir
tahun 1957. Pram termasuk penulis yang cukup berani karena telah mengungkap
sejarah dengan tulisannya yang awalnya masih tabu bagi rakyat indonesia,
terutama kabar dari sebuah daerah terpencil yang minimnya akan informasi.
Karena keberanian inilah Pram pernah keluar masuk penjara, yaitu 3 tahun dalam
penjara kolonial, 1 tahun pada masa Orde Lama, dan paling lama 14 tahun masa Orde
Baru. Tetapi dalam masa-masa itu Pram tidak patah semangat untuk terus menulis
meski dalam keadaan apapun. Maka pantaslah bila Pram yang mendapatkan
penghargaan nobel dan karyanya yang satu
ini telah diterjemahkan kedalam bahasa asing seperti, rusia dan cheko.
cerita yang disajikan oleh Pram dalam
novel ini sangat mudah dimengerti dengan gaya bahasa yang disuguhkan oleh Pram
dalam novel ini seperti gaya bahasa yang digunakan dalam naskah drama. Novel
sastra yang mengandung nilai sejarah seperti inilah yang menjadi sebuah aset
bagi bangsa Indonesia, apalagi novel yang dapat membuat kita membuka mata akan kelamnya
sejarah Indonesia.
Dalam novel ini Pram menceritakan bagaimana peristiwa pemberontakan yang terjadi di sekitar Banten selatan oleh gerombolan Darul Islam dan Mereka menyebut dirinya Jamaah DI. Pram menggambarkannya dengan tokoh Musa yang menjadi seorang juragan sekaligus tokoh masyarakat yang sebenarnya bagian dari DI yang memberontak di daerah yang menjadi daerah kekuasaannya sendiri, daerah yang kaya akan kekayaan alam namun rakyatnya sangat miskin dan merasa tertindas. Jelas sudah saya menangkap adanya pengkhianatan yang dilakukan oleh Musa dan lurah terhadap rakyatnya. Hal ini bisa kita lihat pada kutipan berikut:
”dengar, juragan musa. Daerah sini paling kacau.
Sudah kuusahakan bermusyawarah dengan orang-terkemuka disini dan pak lurah,
tetapi apa buktinya? Buktinya: juragan (musa) dan pak lurah sendiri pengkhianat
rakyatnya sendiri .juragan musa berjanji mau membantu kami. (hal. 66)
Menurut pandangan saya terhadap
konflik ini, adanya kelicikan dari salah satu oknum yang menjabat di daerah
tersebut membuat rakyatnya menderita. Dan jika bandingkan dengan kenyataan
sampai saat ini, masih saja ada pemimpin yang berkhianat kepada rakyatnya.
Hanya dengan gotong royong semua
komponen masyarakat akan mendapatkan ketentraman yang merata, selaras dengan
kehidupan bersosial yang terdapat dalam novel ini untuk melawan penindasan
tirani. Hal ini seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan untuk kepentingan
bersama, namun pada nyatanya, sudah terasa kesenjangan dalam kehidupan
bermasyarakat karena adanya rasa tinggi hati yang di miliki oleh tiap-tiap
individu. Seperti halnya di daerah Ibu kota yang sudah tak bermasyarakat.
Novel ini sungguh luar biasa, karena
dibuat berdasarkan kunjungan dengan waktu yang singkat. Namun yang menjadi
pertanyaan mengapa Pram begitu tahu kejadian tersebut sedangkan Pram sendiri
bukan penduduk asli sana. Pertanyaan sekaligus kekaguman terhadap sosok Pram
dalam novel ini, begitu pula dengan karya lainnya seperti novel “Calon Arang”
yang begitu kental dengan nilai sejarah setempat.
setelah membaca novel ini saya sempat
mengaitkannya dengan dongeng yang sempat diceritakan oleh almarhum kakek saya “Djudju Djulaeni” yang pernah jadi
korban pemberontakan DI yang terjadi di daerah Sukabumi, dan harus kita tahu
bahwa kejadian yang ada dalam novel ini menceritakan sebuah peristiwa yang
terjadi di perbatasan daerah sukabumi dan Banten. Karena Pantai laut selatan
terletak di daerah Pelabuhan Ratu - Sukabumi. Dongeng yang di ceritakan tak
jauh berbeda dengan cerita yang ada dalam novel ini. Hanya saja ada yang tidak
dijelaskan oleh Pram dalam novel ini yaitu OKD yang dimaksud itu apa? Membuat
pembaca merasa bingung dengan kata tersebut karena novel ini berkaitan dengan
sejarah.
Sosok Pram sebagai penulis novel
yang cenderung menulis cerita yang mengandung kritik sosial sebagai potret
sejarah dalam setiap peristiwa yang ditulisnya sungguh menyadarkan kita akan
sebuah perjuangan para leluhur kita. Dengan novel ini saya berharap agar
prinsip gotong royong yang diterapkan oleh Ranta sebagai lurah kala itu, tetap
di galakan oleh para penerus bangsa yang kian hari kian lupa akan sejarah dan
asal usul kita sebagai orang yang tertindas pada awalnya.
Wynn Hotel, Casino & Spa (Las Vegas, NV) - Mapyro
BalasHapusCasino / spa. 성남 출장마사지 3131 South Las Vegas Blvd. S. Las Vegas, 대전광역 출장안마 NV 89109. Phone: 경상남도 출장마사지 702-770-7000. 전라북도 출장마사지 Toll Free: 충청북도 출장안마 800-770-7000. T&C Rating: 4.1 · 8 reviews