Sabtu, 31 Desember 2011

Kambing Jantan

Desma Yuliadi Saputra
2222100681
3A Apresiasi Prosa Fiksi

KAMBING JANTAN
Raditya Dika

Saya mendapatkan tugas untuk mengapresiasi karya yang dibuat selebriti Indonesia oleh dosen saya, awalnya memang sedikit bingung karena buku apa yang harus saya baca dan bisa memotivasi saya untuk ikut menulis, ternyata tuhan memberikan saya anugrah saat melihat sertifikat yang saya dapat dari acara Beswan Jarum dengan bintang tamunya Raditya Dika yang langsung mengingatkan saya pada “Kambing Jantan” dan kebetulan di serang tidak ada bukunya. Ada yang berbisik di telinga saya, entah itu manusia atau memang iblis yang menjadi teman saya untuk meminjam saja dan terpaksa juga saya menggomabli teman saya untuk meminjam buku ini, kepepet juga sih dengan dompetnya.

Analisis Novel "Salah Pilih"


ANALISIS NOVEL SALAH PILIH DENGAN PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
Desma Yuliadi Saputra
Diksatrasia IA
FKIP-UNTIRTA

ABSTRAK
Novel ini menceritakan tentang kisah cinta seorang wanita di suku Minang yang mencintai seorang pria yang menjadi saudara angkatnya, awalnya kisah percintaan mereka terhalang oleh adat istiadat Minang yang melarang masyrakatnya untuk menikah bila sesuku atau sekaum. Dan kita akan melihat bagaimana adat akan mengatur tingkah dan perbuatan setiap masyarakatnya. Novel ini akan dikaji dengan pendekatan sosiologi sastra karena unsur budaya dan adat minang yang sangat kental dalam novel ini, terutama adat kepongahan dan adat perkawinannya yang dipakai pada masa itu, namun dewasanya kini mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya.
Kata Kunci: Minang, Sosiologi Sastra, Adat Istiadat.

perbandingan cerpen :"Clara" dengan "Aku Ingin Menjadi Clara"


Desma Yuliadi Saputra
2222100681
3A Apresiasi Prosa Fiksi

Apresiasi dan perbandingan
Cerpen Clara dan Cerpen Aku Ingin Menjadi Clara
Seno Gumira Ajidarma

Sudah beberapa minggu ini saya sedang belajar menulis sebuah cerpen, saya mencoba untuk mengirimnya ke beberapa situs internet yang mengadakan sayembara penulisan cerpen, tapi belum ada hasil yang memuaskan karena terkadang saya merasa sulit untuk menuangkan isi pikiran ke dalam kata-kata, tapi melihat Cerpen Seno yang berjudul Clara, dia begitu bebas untuk mengekspresikan kejadian di era reformasi. Sungguh sebuah penulis yang memang kreatif. Berkat cerpen ini saya menjadi semangat kembali untuk menulis cerpen karena saya mendapat inspirasi untuk menulis seperti apa yang di lakukan Seno. Menulis dari apa yang kita lihat di sekitar kita.
Membaca cerpen Clara karya Seno Gumira Ajidarma seperti sedang membaca ulang peristiwa kericuhan besar-besaran yang terjadi pada masa pemerintahan Soeharto, waktu itu saya pernah membaca surat kabar bekas yang menceritakan tentang pemerkosaan, penjarahan dan pembunuhan terhadap orang Cina yang sedang berada di Indonesia. Waktu itu umur saya belum cukup untuk mengerti tentang masalah itu, jadi saya hiraukan saja dan tak ingin ambil pusing. Tetapi sekarang saya baru sadar ketika membaca novel ini, begitu sangat kejamnya perbedaan di Indonesia kala itu. Clara yang diperkosa ramai-ramai hanya karena dia orang Cina. Cerpen ini cukup membuat saya merasa penasaran dalam setiap membaca paragrafnya karena dalam cerpen ini Clara menjadi seorang korban yang sedang dimintai keterangan oleh wartawan yang juga akhirnya malah memperkosanya juga. Pantas saja di awal cerita Seno menuliskan “barangkali aku seorang anjing. Barangkali aku seorang babi” untuk tokoh ‘Aku’ yang sedang mengintrogasi Clara.