Sabtu, 31 Desember 2011

Kambing Jantan

Desma Yuliadi Saputra
2222100681
3A Apresiasi Prosa Fiksi

KAMBING JANTAN
Raditya Dika

Saya mendapatkan tugas untuk mengapresiasi karya yang dibuat selebriti Indonesia oleh dosen saya, awalnya memang sedikit bingung karena buku apa yang harus saya baca dan bisa memotivasi saya untuk ikut menulis, ternyata tuhan memberikan saya anugrah saat melihat sertifikat yang saya dapat dari acara Beswan Jarum dengan bintang tamunya Raditya Dika yang langsung mengingatkan saya pada “Kambing Jantan” dan kebetulan di serang tidak ada bukunya. Ada yang berbisik di telinga saya, entah itu manusia atau memang iblis yang menjadi teman saya untuk meminjam saja dan terpaksa juga saya menggomabli teman saya untuk meminjam buku ini, kepepet juga sih dengan dompetnya.
Raditya yang awalnya memang kurang dikenal saat menjadi presenter dan magang dibeberapa stasiun televisi swasta tetapi saat menulis catatan hariannya di Blog, namanya semakin melejit karena tulisannya itu dan menjadi selebriti sesungguhnya. Ternyata dengan menulis, kita bisa dikenal banyak orang. Satu motivasi tambahan untuk saya agar tetap menulis meskipun tak ada satupun yang dibukukan (miris) tapi ini memang perjuangan.
Buku Kambing Jantan karya Raditya Dika merupakan sebuah catatan Blognya yang dibukukan dan memang menarik perhatian pembaca. Wajar saja jika tampang Raditya Dika sering muncul di televisi dan di undang di beberapa acara untuk jadi pembicara, misalnya saja diundang untuk menjadi pembicara di acara seminar Beswan Jarum di Auditorium Untirta membuat saya terbahak-bahak karena ulahnya yang memang lucu dan gokil sama halnya dengan buku “kambing Jantan”. Saya jadi teringat kepada teman saya yang tertawa sambil mengeluarkan air mata saat membaca dan melihat penulisnya berkoar di atas panggung dengan gayanya yang memang gila. Apalagi jika saya dan teman saya meliaht Stand Up Komedi, bisa-bisa saya dikatakan gila yang sebenarnya alias tidak waras karena tanpa sengaja malah memeluk teman lelaki saya.
Buku ini memang gokil banget, bukan hanya karena penulisnya yang “gila” tapi karena isi curhatan dia yang memang sangat menggoda saya untuk tertawa saat membacanya. Mungkin buku ini memang salah satu cara untuk menghilangkan stres karena cerita-ceritanya yang memang sedikit tidak masuk akal dan terkesan ngeyel. Saya baru sadar kalau menulis bisa menaikkan pamor seseorang, sama halnya seperti yang dilakukan oleh Raditya Dika. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa selebriti ikut-ikutan menulis sebuah karya dengan harapan namanya bisa ikut melambung.
Kambing Jantan memang membuat saya menjadi lebih jantan dalam menjalani hidup, meski terkadang ada rintangan tapi itu akan saya jadikan sebuah tantangan. Buku yang memotivasi meski disajikan dengan gaya humoris memang mudah untuk dinikmati. Saya jadi terbawa dalam cerita-cerita ini dan tanpa sadar tertawa sendiri saat membacanya.
Ketika saya bertemu Raditya Dika di Untirta dan menyaksikan aksinya langsung, saya merasa sedikit kurang waras dibuatnya saat mendengar celotehannya di atas panggung, membuat cerita memang tak harus selamanya serius seperti Raditya Dika sendiri yang menulis buku dari cerita-cerita kepolosan saat menulis di Blognya. Awalnya saya tidak menyangka kalau buku ini bisa menghipnotis pembaca dan secara tidak sengaja mengajaknya untuk tertawa, minimal mesem-mesem sedikit saat membacanya. Saya rasa buku ini bisa menghilangkan kegalauan seseorang dalam menjalani penatnya kehidupan saat menuntut ilmu, buku ini membuat saya sadar bahwa life is never flat. Mungkin dari catatannya menggunakan bahasa gaul yang memang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari jadi wajar saja saat membaca buku ini saya enggan diganggu karena terlalu asik membaca kepolosan-kepolosan dia saat bercerita di sebuah Blognya.
Buku Kambing Jantan ini berisis kekonyol-kenyolan dirinya selama tiga tahun yang memang pada awalnya ditulis melalui Blognya dan dibukukan oleh penerbit gagas media. Saya merasa sangat tertarik untuk menulis kembali di Blog, bukan hanya menulis catatan tugas, tapi catatan kehidupan yang memang sedikit konyol juga harus saya tulis di situ, siapa tahu saya bisa naik daun seperti Raditya Dika (ngarep).
Sebenarnya, Ranitya Dika salah satu penulis yang kreatif dalam membuat alur ceritanya meski sedikit nyeleneh dalam menulis, tapi menurut saya dia adalah inspirasiku untuk terus menulis setiap kejadian yang saya lewati, entah itu percintaan saya dengan senior, junior bahkan saat mencoba menggoda kakak teman saya yang baru saya tahu kalau wanita itu sudah mempunyai suami (jangan bilang-bilang). Bagi saya menulis itu bisa berupa apapun juga, Raditya memang membuat saya “Gila” untuk menulis lagi setidaknya saya bisa meluapkan isi pikiran saya dalam tulisan. Jika kita baca beberapa cerita dalam buku ini, saya yakin kita akan dibuat terbahak-bahak dan berkata :” gila nih si Radit”. Itu pemikiran saya sebagai pembaca yang memang selalu terbawa suasana dalam cerita dari buku yang saya baca.
Saya pernah membayangkan saat saya menjadi Raditya yang dengan polos menceritakan kehidupannya secara bebas di Blog, mungkin lucu juga ya jika blak-blakan di forum tentang kekonyolan kita.
Artis menulis itu wajar, sebagai ajang promosi atau aji mumpung untuk menaikkan pamornya, jadi wajar saja jika kita main ke toko buku, kita banyak menemukan beberapa buku yang memang penulisnya adalah selebriti yang sering kita lihat di televisi, meskipun Backgroundnya bukan dari penulis.
Ada sebuah pertanyaan yang memang sedikit mengganggu dari buku ini, mengapa judulnya Kambing Jantan? Saat saya menanyakannya langsung, dia malah menjawab “terserah gw, gw yang nulis”, sebel. Lelucon yang diberikannya saat menulis catatan kehidupannya membuat saya tidak bosan untuk membacanya karena sedikit menjadi hiburan untuk saya yang memang sedang galau untuk Pemira tahun ini.
Saya pernah berpikir, kenapa ada buku seperti ini, buku cacatan yang awalnya bisa dilihat di sebuah jejaring sosial (blog) apalagi banyak diminati oleh kalangan anak muda yang memang menggemari sebuah cerita komedi. Buku ini sedikit memberikan warna untuk kumpulan buku yang ada di Indonesia yang kebanyak berisi cerita serius. Saya terkesan dengan kehidupan Raditya yang ditulisnya di blog yang kemudian dibukukan, pemikiran yang tidak terlalu menganggap hidup itu berat untuk dijalani, menikmatinya tanpa beban pikiran. Saya merasa ingin menjadi seperti Raditya, yang bersikap apa adanya dalam menjalani hidup ini dengan frame bahagia meski di sebenarnya itu kepedihan yang dirasakan.
Buku ini memang sebuah inspirasi yang membuat pembaca berfikir ulang untuk memikirkan hidup dengan menjadikannya sebuah beban tanpa disadari membuat hidup kita semakin sulit. Berbeda halnya dengan Raditya yang memang menganggap hidup itu selalu mudah, sebuah optimisme yang yang tinggi dari Raditya dalam buku ini meski bersifat komedi, tapi banyak juga hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran untuk kita.
Saya melihat adanya ajang melambungkan popularitas melalui sebuah tulisan yang dilakukan oleh para public figure untuk miningkatkan eksistensinya di dunia hiburan. Seringkali saya melihat fenomena ini di Indonesia dan memang sudah marak dilakukan oleh para selebriti untuk mendapatkan tambahan koin-koin. Sebuah fenomena yang cukup menarik untuk dinikmati.
Kambing Jantan merupakan sebuah karya yang sangat kreatif dari segi penyampaian cerita, entah dari mana ide itu datang kepada penulis sehingga membuat cerita yang begitu yang sangat menarik dan meskipun berlatar komedi yang sangat unik untuk dinikmati. Bila saya melihat kearah yang lebih luas lagi, mengapa penulis menggunakan komedi sebagai latarnya? Saya melihat beberapa selebritis menjadi penulis dadakan meskipun awalnya tidak pernah terjun dalam dunia kepenulisan, seperti melly goeslow dkk yang juga menulis sebuah buku fiksi maupun non fiksi. Ada keganjalan yang saya rasa, apa mungkin ada tujuan lain selain untuk meningkatkan eksistensinya di dunia hiburan atau hanya ingin menambah penghasilan dari apa yang ditulisnya. Itu semua tergantung pada persepsi masing-masing.
Cerita yang sangat unik dengan lelucon yang bisa dibilang dapat mengocok perut kita, ada hal yang memang membuat pembaca merasa senang dengan bacaan seperti ini karena buku ini merupakan warna baru untuk buku bacaan yang memang sekedar untuk menghabiskan waktu luang atau mungkin karena buku ini ditulis oleh orang yang menjadi idolanya.

0 komentar:

Posting Komentar